Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

-= Sejarah Mesin Diesel Dan Cara KerjaNya =-




Mesin diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam; lebih spesifik lagi, sebuah mesin pemicu kompresi, dimana bahan bakar dinyalakan oleh suhu tinggi gas yang dikompresi, dan bukan oleh alat berenergi lain (seperti busi).
Mesin ini ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel, yang menerima paten pada 23 Februari 1893. Diesel menginginkan sebuah mesin untuk dapat digunakan dengan berbagai macam bahan bakar termasuk debu batu bara. Dia mempertunjukkannya pada Exposition Universelle (Pameran Dunia) tahun 1900 dengan menggu
nakan minyak kacang (lihat biodiesel). Kemudian diperbaiki dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering.


KELEBIHAN & KEKURANGAN MESIN DIESEL
Mesin diesel lebih besar dari mesin bensin dengan tenaga yang sama karena konstruksi berat diperlukan untuk bertahan dalam pembakaran tekanan tinggi untuk penyalaan. Dan juga dibuat dengan kualitas sama yang membuat penggemar mendapatkan peninkatan tenaga yang besar dengan menggunakan mesin turbocharger melalui modifikasi yang relatif mudah dan murah. Mesin bensin dengan ukuran sama tidak dapat mengeluarkan tenaga yang sebanding karena komponen di dalamnya tidak mampu menahan tekanan tinggi, dan menjadikan mesin diesel kandidat untuk modifikasi mesin dengan biaya murah.

Kekurangannya hanya terletak suara yang berisik juga pada bobot dan dimensi yang 2x lebih berat & besar dr mesin bensin, dikarenakan komponen mesin diesel yang di design kuat utk menahan kompresi tinggi, begitu juga akselerasi yang lemot namun bisa di perbaiki melalui penambahan Turbo ato Supercharger

Penambahan turbocharger atau supercharger ke mesin meningkatkan ekonomi bahan bakar dan tenaga. Rasio kompresi yang tinggi membuat mesin diesel lebih efisien dari mesin menggunakan bensin. Peningkatan ekonomi bahan bakar juga berarti mesin diesel memproduksi karbon dioksida yang lebih sedikit.



DIESEL VS BENSIN


Sebelum mendalami common rail, kita bahas dulu tentang mesin yang digunakan secara umum sekarang ini berdasarkan bahan bakar minyak. Untuk ini, hanya ada dua jenis, yaitu bensin dan diesel atau kita menyebutnya solar.




Di kalangan orang teknik, mesin diesel dikenal dengan CI (compression ignition) atau mesin dengan penyalaan kompresi. Sedangkan mesin bensin disebut SI (spark ignition), mesin dengan penyalaan bunga api (busi).

Pada mesin diesel, pembakaran dipicu oleh udara yang dimampatkan atau dikompresi di dalam silinder. Akibat pemampatan itu, tekanan udara menjadi sangat tinggi. Begitu juga suhunya, mencapai titik bakar solar. Karena itu, begitu solar disemprotkan ke udara itu, langsung terbakar. Dengan cara ini, mesin diesel tidak memerlukan sistem penyalaan atau percikan bunga api.

Untuk mendapatkan tekanan tingi itu, perbandingan kompresi harus tinggi. Untuk mesin diesel, berkisar 16 – 25: 1. Sedangkan mesin bensin 6 – 12 : 1. Perbandingan kompresi menentukan efisiensi kerja mesin. Makin tinggi perbandingan kompresi, lebih efisien sebuah mesin. Meski begitu, perbandingan kompresi tidak bisa ditentukan begitu saja. Harus juga mempertimbangkan sifat dan kualitas bahan bakar yang akan digunakan.


BAGAIMANA MESIN DIESEL BEKERJA ?


KENDARAAN yang melaju di jalanan pada umumnya terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu yang berbahan bakar BENSIN, dan berbahan bakar SOLAR (coba baca lagi disini ). Sebenarnya apa sih perbedaan keduanya yang paling mendasar? Lalu bagaimana persisnya cara kerja mesin DIESEL yang berbahan bakar SOLAR tadi?


Perbedaan mendasar dari kedua jenis mesin itu adalah, kalau mesin BENSIN atau disebut juga mesin Otto (motor ledak), di dalam ”ruang mesin” nya terdapat lecutan listrik/api dari BUSI untuk ”menyalakan” campuran bensin dan udara (oksigen). Sementara pada mesin Diesel, tidak diperlukan nyala listrik/api dari busi. Koq bisa sama-sama meledak ya?


Dalam hukum Fisika Thermodinamika (coba tanyakan pada guru kamu di sekolah deh), terdapat salah satu hukum yang menyatakan : ”jika volume di kecilkan (di kompresi / di mampatkan) tekanan udara akan bertambah disertai dengan bertambahnya Temperatur”. Sebagai ilustrasi, barangkali kamu yang pernah menggunakan pompa ban sepeda, saat digunakan batang pompa nya akan menjadi panas, mengapa? Ya karena udara yang di mampatkan pada saat kamu memompa ban membuat tekanan udara menjadi tinggi dan juga suhu nya.

Pada mesin Diesel, dibuat ”ruangan” sedemikian rupa sehigga pada ruang itu akan terjadi peningkata suhu hingga mencapai ”titik nyala” yang sanggup ”membakar” minyak bahan bakar. Pemampatan yang biasanya digunakan hingga mencapai kondisi ”terbakar” itu biasanya 18 hingga 25 kali dari volume ruangan normal. Sementara suhunya bisa naik mencapai 500 oC (bayangkan ! minyak solar saja dapat ”meledak” pada suhu 250 oC saja)


Cara kerjanya mudah, minyak solar yang sudah dicampur udara (seperti yang keluar dari semprotan obat nyamuk) disemprotkan ke dalam ruangan yang telah ”mampat” dan bersuhu tinggi, sehingga dapat langsung membuat ”kabut solar” tadi meledak dan mendorong ”piston” yang kemudian akan menggerakkan poros-poros roda, singkatnya menjadi TENAGA. Kejadian ini berulang-ulang dan tenaga yang muncul pun dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan mobil, generator listrik, dan sebagainya.

Nah secara sederhana begitulah cara kerja mesin Diesel. Pembuat mesin diesel yang lebih maju tentu menambah di sana sini untuk memberi peningkatan kinerja dan tenaga. Walau cara kerjanya menjadi lebih rumit, tapi dasarnya tetap tidak berubah.

Ayo, ada yang tertarik menjadi ahli mesin? Rajin belajar dan coba sesekali ikut mengamati ayah kamu atau montir ”mengoprek” mesin mobilnya.
Dalam hukum Fisika Thermodinamika (coba tanyakan pada guru kamu di sekolah deh), terdapat salah satu hukum yang menyatakan : ”jika volume di kecilkan (di kompresi / di mampatkan) tekanan udara akan bertambah disertai dengan bertambahnya Temperatur”. Sebagai ilustrasi, barangkali kamu yang pernah menggunakan pompa ban sepeda, saat digunakan batang pompa nya akan menjadi panas, mengapa? Ya karena udara yang di mampatkan pada saat kamu memompa ban membuat tekanan udara menjadi tinggi dan juga suhu nya.

Pada mesin Diesel, dibuat ”ruangan” sedemikian rupa sehigga pada ruang itu akan terjadi peningkata suhu hingga mencapai ”titik nyala” yang sanggup ”membakar” minyak bahan bakar. Pemampatan yang biasanya digunakan hingga mencapai kondisi ”terbakar” itu biasanya 18 hingga 25 kali dari volume ruangan normal. Sementara suhunya bisa naik mencapai 500 oC (bayangkan ! minyak solar saja dapat ”meledak” pada suhu 250 oC saja)

Cara kerjanya mudah, minyak solar yang sudah dicampur udara (seperti yang keluar dari semprotan obat nyamuk) disemprotkan ke dalam ruangan yang telah ”mampat” dan bersuhu tinggi, sehingga dapat langsung membuat ”kabut solar” tadi meledak dan mendorong ”piston” yang kemudian akan menggerakkan poros-poros roda, singkatnya menjadi TENAGA. Kejadian ini berulang-ulang dan tenaga yang muncul pun dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan mobil, generator listrik, dan sebagainya.

Nah secara sederhana begitulah cara kerja mesin Diesel. Pembuat mesin diesel yang lebih maju tentu menambah di sana sini untuk memberi peningkatan kinerja dan tenaga. Walau cara kerjanya menjadi lebih rumit, tapi dasarnya tetap tidak berubah.

Ayo, ada yang tertarik menjadi ahli mesin? Rajin belajar dan coba sesekali ikut mengamati ayah kamu atau montir ”mengoprek” mesin mobilnya.

TEKNOLOGI DIESEL COMMON RAIL
Teknologi “Common Rail” bak dewa bagi mesin diesel modern. Dengan common rail, mesin diesel masuk ke mobil-mobil kelas eksklusif atau mobil-mobil premium seperti Jaguar dan BMW Seri 7. City car juga tidak luput dari godaan mesin diesel dengan teknologi terbaru tersebut.

Sebagai contoh, Fiat sudah berhasil membuat mesin diesel 1.300 cc bertenaga 70 hp dengan konsumsi bahan bakar 3-4 liter/100 km atau rata 25 km/liter. Jadi mesin diesel bukan lagi hanya milik komunitas truk dan bus berukuran besar atau alat-alat berat dan kapal.

Di Indonesia juga sudah ada beberapa ATPM menjajakan kendaraannya dengan mesin diesel common rail. Mulai dari double cab sampai minivan menengah, seperti Kijang Innova. Sayangnya, konsumen kendaraan bermesin diesel common rail kesulitan mendapatkan bahan bakar sesuai dengan standar yang telah ditentukan produsennya.

Pasalnya, Pertadex yang saat ini cuma dipasarkan oleh Pertamina, makin sulit diperoleh. Di samping itu, harganya paling mahal dibandingkan dengan bahan bakar minyak lain. Padahal di Jerman, bahan bakar diesel moderen di bawah harga bensin terbaik.

Karena itulah, konsumen rela merogoh kocek lebih banyak untuk mendapat kendaraan bermesin diesel. Sebab, setelah dua tahun, mereka akan kembali mendapatkan nilai ekonomisnya dibandingkan mobil bermesin bensin.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

-=Spesifikasi Komponen Sistem Pada Mobil=-

EFI


Sistem electronic fuel injection (EFI) yang berarti suplai bahan bakar mobil itu tidak melalui karborator, tetapi di kendalikan komputer. Keunggulan sistem EFI adalah konsumsi bahan bakar lebih irit, kadar racun gas buang dikurangi, daya kendaraan meningkat sekitar 10 persen dari torsinya naik.

Namun, sistem EFI ini memiliki beberapa kelemahan. Sebab mesin yang dilengkapi EFI umumnya tidak menggunakan premium, tapi premix dan biasanya torsi maksimum dicapai pada putaran tinggi. Juga pita daya (power band sempit atau tarikannya agak berat pada putaran rendah serta biasanya EFI harus menggunakan gigi 1 dan 2 pada setiap tanjakan.

Ada dua macam sistem EFI menurut banyaknya titik injeksi, yakni single point injection (SPI) dan multi point injection (MPI). Sistem MPI ini dinilai jauh lebih baik ketimbang SPI.

DOHC


Untuk meningkatkan daya adalah DOHC (double over head -camshaft). Keunggulan mesin DOHC ini yaitu pemasukan bahan bakar dan pengeluaran gas buang ke atau dari ruang bakar akan menjadi lancar pada setiap tingkat putaran. Karena setiap silinder di dalam mesin biasanya dilengkapi 4 katup; dua katup masuk dan dua katup keluar/buang.

Namun, sistem DOHC memiliki kelemahan, yaitu ia hanya prima pada putaran tinggi di atas 4.000 rpm. Itulah sebabnya mengapa mobil-mobil sport biasanya dilengkapi perangkat DOHC. Jadi, mobil DOHC kurang cocok untuk dipakai di jalan-jalan raya yang padat lalulintas dan sering macet.

Untuk itulah, para pakar otomotif dunia kemudian memodifikasi sistem DOHC menjadi Twincam, agar kinerja mesin meningkat pada putaran rendah sampai menengah antara 2.500-3.500 rpm. Sehingga ia akan solid menjelajahi kota-kota yang padat lalulintas kendaraan. Namun pada putaran tinggi, kinerja mesin Twincam msih kalah dibandingkan DOHC. Walau begitu, sistem Twincam masih lebih baik dibandingkan mesin SOHC ( dua katup/silinder).

SOHC adalah sistem dengan dua katup (satu katup masuk dan satu katup buang). Pada putaran tinggi, ia memang tidak efisien, tetapi beberapa merk mobil telah banyak yang membuat terobosan teknologi baru, misalnya berteknologi 16 katup SOHC (dua katup masuk dan dua katup buang dengan satu cam).

Keunggulan dari teknologi baru yang dikembangkan sejumlah produsen otomotif adalah putaran tinggi dan rendah mesin dapat bekerja efisien. Dengan demikian, mesin-mesin SOHC 16V, pita dayanya cukup lebar dan responsif pada putaran tinggi, tetapi output yang dihasilkan masih sedikit di bawah mesin DO HC atau Twincam yang sekelas.

Turbocharger


Bila dalam data spektek dicantumkan pemakaian turbocharger, berarti pabrik pembuatnya ingin mendongkrak out put mobil tersebut. Turbocharger-lebih baik lagi bila disertai intecooler-selain menaikkan daya sekitar 30-40 persen, juga menambah torsi sekitar 40 persen. Namun, kelemahan dari sistem turbocharger adalah ia mulai bekerja pada putaran menengah 2.000-2.500 rpm. Sedangkan pada putaran rendah turbo tidak bekerja. Inilah yang disebut turbolag.

Supercharger


Untuk mengatasi kelemahan turbocharger, lalu para ahli otomotif pun menciptakan supercharger. Caranya yaitu menggabungkan turbo dengan supercharger agar mesin selalu prima pada setiap tingkat putaran. Ini disebabkan supercharger dapat be kerja pada putaran rendah.

Rasio kompresi


Selain penggunaan EFI, multicam, multi katup dan turbu (plus supercharger) intercooler, meninggikan rasio kompresi mesin adalah alternatif lain yang dilakukan para maker untuk memperbaiki kinerja mobil rancangannya. Meskipun output nya meningkat, cara ini memiliki kelemahan, yakni mesin hanya layak disuplai bahan bakar premix.

Namun, jika rasio kompresi di bawah angka 9 (9:l), maka pre mium masih bisa dipakai. Kendala itu bisa diatasi dengan pemakaian alat antikonocking,agar tidak terjadi gejala ngelitik pada mesin yang berasio tinggi yang menggunakan premium. Pada umumnya, mobil-mobil sport kompresinya sengaja dibuat tinggi.

Banyak silinder


Untuk meningkatkan kinerja mobil, para pakar otomotif biasanya memperbanyak jumlah silinder mesin. Dengan jumlah silinder yang banyak, maka rpm pun meningkat dan biasanya banyak. Selain itu, getaran pada mesin enam silinder misalnya, akan lebih halus dibanding dengan mesin 4 silinder. Namun teknik ini memiliki kelemahan, karena dengan makin banyaknya silinder/komponen, maka powerloss meningkat dan juga lebih boros bahan bakar.

Ratio gigi


Bila mobil mempunyai output ideal maka perlu juga diperhatikan ratio giginya. Jika ratio gigi semakin rapat maka akselerasi kian mantap. Adapun maksud ratio gigi yang rapat adalah jika selisih dan masing-masing gigi yang ber urutan nilainya kecil. Juga perhatikan pada angka final -ratio,jika angkanya semakin kecil,maka akselerasi makin bagus.

Transmisi


Kecepatan yang dapat dicapai pada tiap tingkat/ratio -gigi merupakan ukuran kemampuan dan transmisi, misalnya sedan 1200 cc: gigi 1:45 km/jam, gigi 11:77 km/jam, gigi -111:121 km/jam dan gigi IV:156 km/jam. Terlihat bahwa jarak antara gigi I dan II agar terlalu dekat. Pada saat mengoper gigi dari III ke II, mobil akan terasa agak 'nyentak', sehingga akan lebih baik bila gigi 1:55 km/jam dan gigi 11:85 km/jam.

Bila transmisi mobil Anda menggunakan gigi V misalnya, maka gigi tersebut berfungsi sebagai overdrive yaitu untuk mengurangi getaran mesin (kenyamanan), menghemat BBM, dan biasanya gigi V ini tidak meningkatkan top speed meski ada pula yang masih bisa naik sekalipun hanyalah sedikit.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Macam-Macam Jenis EFI

Sistem EFI dapat digolomgkan menjadi 2 tipe sesuai dengan metode yang digunakan dalam pensensoran udara yang masuk, yaitu sebagai berikut:





[1]

  • D-EFI (TIPE MANIFOLD PRESSURE CONTROL)
D-EFI (MANIFOLD PRESURE CONTROL)
pada tipe ini mengukur kevakuman didalam intake manifold dan volume udara yang disensor adalah kerapatan udara (density).
Referensi: D-EFI juga merupakan D-jetronic yang terdaftar pada BOch. D-jetronic berasal dari bahasa jerman "Drunk" (tekanan) dan "jetronic" dari kata ciptaan Bosch yang berarti "injeksi".

[2]
L-EFI (AIR FLOW METER)

Tipe ini menggunkan air flow meter yang langsung mensensor jumlah udara yang mengalir kedalam intake manifold.
Referensi: L-EFI juga merupakan L-jetronic. "L" berasal dari kata jerman "Luft" (udara

[3]

      EFI Jenis K-Jetronic

Selain dua tipe EFI diatas terdapat juga tipe EFI yang biasa disebut dengan K-jetronic, yang populer dieropa,. Tipe K-jetronic ini mengontrol aliran udara seperti halnya pada tipr "L", pengontrolan campuran bahan bakar dan udara secara mechanical dan secara terus menerus bahan bakar diinjeksikan.
K-JETRONIC SYSTEM

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Perbandingan Karbu Dng EFI

Karburator

Karburator adalah bagian/tempat/alat terjadinya perpaduan /mencampur antara bahan bakar dan udara, dimana dengan settingan yang pas akan menghasilkan pembakaran yang bagus…
Banyak orang menyetel karburator motornya seirit mungkin, tujuannya memang benar, akan tetapi efek yang ditimbulkan mesin menjadi kepanasan (overheat). Apabila mesin overheat, akan mengakibatkan pemuaian yang berlebihan pada komponen pembakaran, ujung - ujungnya komponen seperti: piston, ring piston dan liner akan cepat mengalami keausan.
Lebik baik setelan karburator di setel sesuai standar pabrik 


Sistem EFI

Ada bermacam2 type juga : Throttle Body Injection, Port Fuel Injection, dan Direct Fuel Injection
Throttle Body Injection: simple, mirip cara kerja karburator..injektor dekat throttle
Port Fuel Injection: posisi injector pada silinder head atau intake manifold
Direct Fuel Injection: bahan bakar langsung di injek ke silinder mis: pada mesin diesel
Baik ketiganya diatur secara komputerisasi dengan sensor..
Perdebatan mengenai keduanya memang seru juga
  • EFI  pada saat musim dingin lebih baik dibanding Karburator
  • Butuh kemampuan tinggi & alat mahal untuk setting EFI dibanding karbu..
  • Untuk jangka panjang bea Perawatan Karburator lebih mahal dibanding EFI
  • Untuk performa lebih bagus EFI (apalagi multi silinder)
  • EFI cocok untuk aplikasi turbo bahkan Supercharger…
  • EFI ramah Lingkungan
  • Kehandalan(reliability) tetap EFI…
  • Lebih Flexible untuk berbagai macam jenis konfigurasi intake engine.
  • EFI lebih irit dan bisa disetting halus atau liar 
  • AFR (air fuel ratio) karburator tidak stabil…

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pendahuluan Tentang Sistim EFI

  Teknologi EFI (Electronic Fuel Injection) sebenarnya tidak dapat dikatakan sebagai teknologi yang terbaru, karena teknologi ini sudah diterapkan beberapa tahun lalu. Dan EFI sebenarnya baru diterapkan pada kendaraan keluaran dasawarsa 1990-an.

Sebagaimana dijelaskan Achmad Rizal R, seorang yang mengerti tentang product planning, penggunaan EFI saat itu masih terbatas pada jenis sedan (passenger car). Baru di akhir 1990-an dan awal 2000, kendaraan tipe minivan seperti Kijang atau SUV ikut mengadopsi. Pada era sekarang istilah EFI mulai memperoleh saingan: PGM-FI, EPFI, ECFI, T-DIS, VVT-i, i-VTEC, MIVEC, VANOS, Valvetronic, dan sebagainya.

Istilah-istilah itu kemudian diangkat oleh para pabrikan mobil sebagai salah satu nilai jual produk mereka.

Teknologi EFI sebetulnya erat kaitannya dengan sistem manajemen engine (SME). Engine di sini bukan dalam arti mesin, terjemahan dari kata machinery, melainkan motor bakar. Di sinilah bahan bakar minyak (BBM) dicampur dengan udara untuk menghasilkan gaya gerak yang membuat mobil bisa melaju.

SME muncul seiring dengan menipisnya persediaan bahan bakar minyak sehingga menuntut engine yang semakin efisien tanpa kehilangan kinerja yang dihasilkannya.

Selain itu juga adanya tuntutan untuk memperbaiki kualitas lingkungan hidup, terutama akibat polusi udara.

Oleh karena tuntutan itu, para ahli engine di setiap perusahaan otomotif dan perusahaan konsultan rekayasa setiap hari berusaha menemukan cara meningkatkan efisiensi engine yang ada.

Untuk mencapai tujuan itu, para pabrikan berlomba-lomba mencari dan menerapkan banyak teknologi baru. Mulai dari peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk mendesain engine, pencarian dan penggunaan material baru, terobosan dalam proses produksi, dan yang terpenting, campur tangan kontrol elektronik dan komputer untuk mengatur kinerja engine dan peralatan pendukungnya.

Engine yang ideal membakar jumlah bahan bakar sesuai dengan kebutuhan serta menyalakan busi pada saat yang tepat sesuai dengan kondisi operasi. Dari sini didapatkan efisiensi pemakaian bahan bakar yang optimal pada setiap kondisi operasi dari engine. Kondisi ini akan menghasilkan emisi gas buang lebih baik.

Sebelum muncul sistem EFI, untuk mencampur bahan bakar dengan udara digunakan karburator. Dalam karburator ini bahan bakar dikabutkan sebagai akibat dari isapan vakum dari venturi. Proses ini mirip semprotan obat nyamuk bertipe pompa. Namun, sebagai alat yang murni mekanikal, karburator punya keterbatasan sehingga hanya efektif pada daerah operasi tertentu. Sehingga karburator dirancang efektif untuk engine putaran tinggi alias mobil sport. Jadi, tidak cocok untuk dipasang pada mobil minivan yang lebih mementingkan torsi dan tenaga di putaran bawah dan menengah.

Begitupun dengan sistem pengapian, arus listrik dari ignition coil disalurkan ke masing-masing busi melalui distributor. Di sini terdapat mekanisme untuk memajukan atau memundurkan waktu pengapian agar sesuai dengan kondisi engine, yang merupakan gabungan dari vacuum advancer dan centrifugal advancer. Namun, sebagaimana karburator, sistem distributor konvensional ini juga punya keterbatasan, karena hanya optimum pada daerah operasi yang terbatas sesuai dengan karakteristik engine.

Mengingat keterbatasan sistem mekanis itu, para perekayasa berusaha menggabungkan sistem mekanis dengan kontrol elektronik. Gunanya agar diperoleh fleksibilitas yang lebih dalam daerah operasinya sehingga menghasilkan engine dengan kinerja optimum dalam daerah operasi yang lebih luas. Lahirlah apa yang disebut SME tadi.

SME kemudian menjadi perlengkapan wajib bagi mobil-mobil modern. Karena merupakan komponen penting, para pabrikan membungkusnya dalam nama yang berbeda dari pabrikan lain. Toyota dan Daihatsu memberi nama Electronic Fuel Injection alias EFI, sedangkan nama Bosch Motro-nic dipakai oleh BMW dan Peugeot.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

EFI

  • Pengenalan Mesin EFI

        EFI (electonic fuel injection ) adalah sistem pengaliran bahan bakar dimana bensin dialirkan ke   dalam ruang bakar dengan jalan disemprotkan oleh injektor.Ini sangat berbeda sekali dengan kenda
raan yang masih menggunakan sistem karburator dalam pengaliran bahan bakarnya.
       Dalam sistem EFI injektor menyemprotkan bahan bakar berdasarkan perintah ECU.ECU menyemprotkan bahan bakar berdasarkan data-data yang diperoleh dari sensor-sensor.
        Apabila kita umpamakan cara kerja sistem EFI adalah :ECU sebagai otak kita ,sensor-sensor adalah
ibarat mata,hidung ,telinga &kulit kita.
        Sensor bertugas memberikan data kepada ECU tentang :tekanan udara,jumlah udara yang masuk intake
manifold,suhu udara,temperatur air pendingi dll.Kemudian ECU mengolah data yang masuk dan memerintahkan
injektor menyemprotkan bahan bakar dalam jumlah dan waktu yang tepat.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS